salju

Jumat, 15 Agustus 2014

[FF] Be Mine!!

Title: Mine
Length: Drabble
Cast: Lee Donghae, Jung Hana.
-…….-
Semilir angin menggoda dan memanggil tubuh gadis itu untuk menoleh kebelakang. Gadis dengan postur tubuh tinggi semampai tak kuasa menahan godaan itu. Ia membuka kelopak matanya dan menatap muram ke langit langit di hadapannya.


” Selamat pagi. ” ucapnya lembut.

Gadis itu mengangkat tangan kanannya seraya berusaha menggapai gumpalan gumpalan awan putih di hadapannya. Ia tersenyum dan mulai menggerak-gerakkan tangannya melukiskan sesuatu. Sesuatu, beberapa huruf yang dirangkai membentuk suatu urutan kata yang dapat mendeskripsikan seseorang.

” Lee Donghae, hmm? “

Gadis itu tersenyum hangat mendengar suara yang menyapanya. Ia membiarkan lelaki itu berbaring tepat disampingnya, menarik pinggang kecilnya agar mendekat dan membiarkan lelaki ini mengeksplor tubuhnya.

” Aku merindukanmu, Jung Hana.. “

Hana tersenyum, ia memutar badannya dan menatap lelaki dengan mata paling indah yang pernah ia lihat. Hana memberanikan diri mengelus lembut kedua pipi Donghae dan menatap lelaki itu lembut.
Donghae menahan tangan lembut Hana di pipinya, dan menatap gadis itu lembut. Di tariknya tangan kanan gadis itu dan di kecupnya lembut telapak tangan gadis itu.

” Ini masih disekolah kau tau. Aku tidak mau aku lepas kendali terhadapmu dan memakanmu disini. “

Hana tersenyum penuh makna. Ia suka sekali menggoda lelaki ini. Lelaki yang selalu tidak bisa menahan hasrat ingin menyentuh dirinya jika mereka bersama. Setidaknya itulah yang Hana selalu dengar dari Donghae.
Hana menyandarkan kepalanya ke dada bidang Donghae, memejamkan matanya dan mendengar iringan degupan teratur jantung kekasihnya ini. Nyaman.

” Ah, ya. Kau sudah mengambil keputusan hmm? “

Donghae bertanya seraya memainkan helaian rambut Hana. Ia mengecup lembut puncak kepala gadis itu dan menghirup aroma yang sangat ia sukai dari gadisnya ini.

” Aku masih bingung, Hae -ah.. “

Donghae mengernyitkan keningnya, lalu menatap Hana sayu

” Bingung bagaimana hmm? Kau bukan.. “

Hana membungkam mulut Hae dengan telunjuk tangannya. Ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya lembut.

” Bukan seperti itu. Kau tau aku tidak akan pernah dan tidak akan mungkin menolak perjodohan ini. Tapi.. “
Hana menggantungkan kalimatnya, ia mendesah berat dan menolehkan kepalanya ke arah lain.

Tck. Bagaimana aku harus mengatakannya?

” Waeee? ”

tanya Donghae manja yang membuat Hana mau tak mau tersenyum hangat. Donghaenya yang manja, Donghaenya yang posesif, Donghaenya yang romantis, dan Donghaenya yang kekanak-kanakkan. Bagaimana mungkin dia menyakiti lelaki sempurnanya ini?
Hana mengecup sekilas bibir tipis Hae, dan menatap Hae lembut.

” Aku akan menerima perjodohan itu. Tapi bisakah, kau berjanji padaku? “
” Janji apa hmm? “
” Aku.. Aku masih mau melanjutkan pendidikanku, Hae-ah. Dan aku tak mau.. “

Hae mengelus pipi Hana lembut, mendekatkan kening mereka dan menatap Hana dengan pandangan yang dapat membuat siapa saja tak dapat bernafas normal.

” Apapun keinginanmu akan aku penuhi. Kau mau apa, apa yang masih ingin kau gapai, akan aku penuhi. Apapun itu aku tak akan melarangnya. Asal, kau.. Jung Hana tetap menjadi milikku, dan istriku kelak. ” ucap Donghae dan diakhiri dengan kecupan manis di kening Hana.
Hana tersenyum. Pelupuk matanya menghangat, sepertinya ia akan menangis akan setiap perlakuan lembut dari Donghae.

” Kita pergi? Terlalu lama di atap sekolah bisa membuatmu hitam, kau tau. “

Hana mengerucutkan bibirnya kesal. Ia bangkit berdiri dan berjalan meningggalkan Hae dibelakang. Hana menarik kenop pintu atap tersebut dan terhenti saat sebuah tangan kekar tengah memeluk pinggangnya erat dan menarik tubuhnya sehingga bertabrakan dengan dada bidang lelaki itu.
Donghae mengeratkan pelukannya pada pinggang Hana, ia menaruh dagunya pada bahu Hana dan menghembuskan nafasnya tepat dipermukaan leher Hana. Hae menghirup dalam dalam aroma gadisnya ini dan tersenyum puas. Aroma vanilla. Kesukaannya.

” Hei, gadis vanilla, berani meninggalkanku hmm? “

Donghae tetap memeluk Hana dari belakang dan menautkan jari jarinya di tangan kanan gadis itu. Donghae melepaskan pelukannya dan menaikkan tautan tangan mereka.

” Kau dihukum karena meninggalkanku. Kau tidak boleh melepaskan tautan ini sampai pulang sekolah nanti. ” ucap Donghae lembut seraya tersenyum lebar. Ia menarik kenop pintu dan menarik tangan Hana menuju tangga, menelusuri tangga bersama.

Hana tersenyum melihat kelakuan lelakinya itu. Donghaenya yang jail, Donghaenya yang selalu sempurnya dihadapannya. Donghaenya yang sangat mencintainya..


-END-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar