salju

Minggu, 17 Agustus 2014

[FF] What If.. It's Not You *Full Dialogue*





Title : What If.. It's Not You

Author : Han Sung Mi a.k.a B.A’s Maknae

Genre : Sadden,  Sad Romance

Summary : Berusahalah, maka kau akan mendapatkannya!!




                                                -HAPPY READING  ^^ -


Dhika: *Masuk gerbang, hela nafas berat* semoga ini sekolah terakhir ku.



-….-
Mila: *masuk pekarangan sekolah, jalan perlahan*
BRAK!

Mila: *terjatuh* AKH!

NN: Ups. Maaf. Aku kira tadi tidak ada orang.

Mila: *terdiam, natap buku yang berserakan*

XX: Ya amppuunn.. bajumu jadi kotor..

NN: Ah! benarkaahh? Haish, dasar wanita murahan menyebalkan! *mukul kepala Mila*

Mila: *terdiam*

XX: Sudah ah, buang waktu saja disini. Kita pergi saja.

NN: Benar benar. *melangkah keluar*

Mila: *nahan sakit, beresin buku*


Dhika: *liatin dari belakang, jalan perlahan, bantuin mungutin buku*

Mila: *kaget, bangkit berdiri*

Dhika: ini.. bukumu..

Mila: *noleh kearah lain, melangkah pergi*

Dhika: hey.. ini ketinggalan..

Mila: *enggak peduliin, terus jalan*

Dhika: haish.. *masukin buku ke tas, lanjut jalan*



-…..-



Pak Shin: *masuk kelas* Perhatian Perhatian.. *lirik ke pintu* masuklah..

Dhika: *masuk kelas, berdiri di depan kelas*

Pak Shin: Jadi, pagi ini kita kedatangan murid baru. Silahkan kenalkan dirimu.

Dhika: *senyum, mandang keseluruh penjuru kelas* Apa kabar semua.Nama saya Dhika Mahardhani, Kalian bisa memanggil saya Dhika. Saya pindahan dari Horikoshi Gakuen, Jepang..

Sissy: waw! Kenapa malah pindah ke Indonesia?

Dhika: *senyum* ada beberapa alasan pribadi kenapa saya pindah kesini.

NN: *ketawa pelan* sudah punya kekasih blm?

Dhika: *senyum lebar* menurut kamu?

NN: *kibas rambut* aduh, gimana ya. Kayaknya sih udah..

Dhika: *Ketawa pelan*

Pak Shin: haish. Kalian ini. Sudah sudah. Kau, silahkan cari tempat duduk yang kosong dan duduklah disana.

Dhika: *senyum, melangkah pergi* boleh, aku duduk disini?

Mila: *angguk angguk*

Dhika : ah baiklah kalo gitu. *duduk disamping mila*



-hening-


Mila: *sibuk merhatiin pelajaran*

Dhika: ah err~ kamu yang tadi bukan?

Mila: ha?

Dhika: yang dilapangan tadi?


Mila: *terdiam, geleng geleng* bukan.

Dhika: *merhatiin wajah mila* benarkah?

Mila: *angguk angguk, buang muka*

Dhika: *merhatiin mila, hela nafas berat* baiklah..

-….-



Sissy: *duduk di depan dhika* Haii~

Dhika: *kaget* ah ya?

Sissy: Hai.. *ulurin tangan* aku Sissy..

Dhika: *senyum,nerima uluran tangan sissy*

Sissy: mau aku antar berkeliling?

Dhika: eh, tidak keberatan?

Sissy: *senyum, geleng geleng*

Dhika: *noleh kearah mila* baiklah. *melangkah pergi*

Mila: *hela nafas berat* kenapa dia bisa disini..


-hening-



Mila: *jalan di koridor*



BYUR!

Mila: *terdiam, mandangin badan yang basah kuyup*

NN: *ketawa pelan* ah! Maaf. aku salah siram. Tadi aku melihat kotoran berjalan sih~

Mila: *terdiam, lanjut jalan*

NN: *cekikikan* biar tau rasa.

XX: Biar cepat dia pergi dari sekolah ini.


-…..-


Mila: *duduk di belakang sekolah, terisak* Ibu, kenapa begini.. *natap langit* sakit sekali rasanya bu.. *liat ada serpihan kayu* aku mau menyusul ibu saja.. *nangis, iris urat nadi, berdarah*


Dhika: *kebetulan lewat, kaget* ASTAGA!

Mila: *senyum, natap tangan yang berdarah* tunggu aku bu.. *hilang kesadaran*

Dhika: *nahan badan mila* Hey, Hey! Bangun bangun! *gendong mila* bertahanlah..




-Klinik sekolah-


Mila: *buka mata* eungh~ *lirik sekitar*

Dhika: *Nyamperin mila* akhirnya bangun juga. *duduk disebelah mila*

Mila: *mundur perlahan* dimana aku?

Dhika: kau? *lirik sekitar* kau di klinik sekolah.. *narik tangan mila lembut*


Mila: *Kaget, narik tangan* apa yang kau..


Dhika: Tck.. *narik tangan mila* aku hanya mau melihat keadaan tanganmu.

Mila: *terdiam* jadi.. aku belum mati?

Dhika: bodoh. Kenapa kau ingin sekali mati sih? *elus pergelangan tangan mila*

Mila: *nundukkin muka dalam dalam*

Dhika: sepertinya sudah normal. *natap mila lembut*

Mila: *Noleh kearah lain*

Dhika: Aku dhika.. kau?

Mila: *lirik jam* aku mau pulang. *bangkit dari tempat tidur, terjatuh*

DHika: *nahan badan mila* aish~ dasar keras kepala.

Mila: *terdiam* kau kenapa membantuku?

Dhika: hmm? *mikir* mungkin karena kebetulan aku disana.

Mila: kenapa kau disana?


Dhika: *natap mila lembut* entahlah. *nerawang*

Mila: lalu kenapa masih disini?

Dhika: memang aku tidak boleh disini?

Mila: ini sudah hampir malam.

Dhika: e? benarkah? *kaget*

Mila: *angguk angguk*

Dhika: *lirik jam* kalau begitu kita harus pulang. Kau bisa jalan?
Mila: sedikit.

Dhika: emm.. *narik kedua kaki mila, gendong mila*

Mila: AAKKHHH!! LEPASKAANNN!!

Dhika: haish. Sudah diam dan ikuti saja aku.


Mila: *terdiam*
Dhika: *senyum menang, melangkah keluar*


-hening-


Dhika: *duduk di atas motor* naiklah

Mila: *terdiam, melangkah menjauh* aku bisa pulang sendiri.

Dhika: aish~ *nahan tangan mila* ayolah. Aku janji tidak akan melakukan hal yang tidak tidak padamu.

Mila: *natap dhika ragu*

Dhika: *senyum lebar* percayalah padaku.

Mila: *hela nafas berat* tidak bisa.

Dhika: kenapa? Aku benar benar hanya ingin mengantarmu.

Mila: *natap dhika murung* baiklah.

Dhika: bagus. *senyum lebar* naiklah.



-hening-


Mila: *duduk agak jauhan*


Dhika: dimana rumahmu?

Mila: emm.. turunkan aku di halte depan saja.

Dhika: ha? rumahmu dihalte?

Mila: turunkan aku disana saja.

Dhika: kenapa tidak sampai rumah sih?

Mila: aku tidak punya rumah. Dan jangan banyak Tanya.

Dhika: *Hela nafas berat* baiklah.


-halte-


Mila: *turun dari motor* makasih.

Dhika: ah iya. *Lirik ke sekitar* aku temani menunggu bis?

Mila: *senyum pelan* tida usah. Pulanglah. Terima kasih atas semuanya.

Dhika: ah baiklah. *lajuin motor*


-hening-


Mila: *hela nafas berat, duduk dihalte*


Drrt.Drrt.
Deny: Kau dimana?

Mila: *hela nafas berat* sedang dalam perjalanan pulang.

Deny: kau tidak bermaksud melarikan diri kan?

Mila: sebentar lagi aku sampai.

Deny: baguslah. 15menit aku tidak melihat wajahmu disini, kau mati. Mengerti?

Mila: *terdiam*


Deny: baiklah. Aku anggap diammu itu tanda kau mengerti. Aku mencintaimu.
PIP.

Mila: *natap HP, lirik sekitar, melangkah pergi*

Dhika: *natap dari jauh* dia kemana?  *Ngikutin dari jauh*


-…..-



Mila: *terdiam, berdiri di depan gedung bertuliskan “THE PUB”* haahhh~ pada akhirnya aku tetap saja masih kembali kesini. *masuk ke dalam*

Dhika: *kaget* mau apa dia disini? Bukankah ini tempat pelacuran? *turun dari motor, berdiri di depan gedung*



Drrtt.Drtt..
Dhika: iya ayah?

Ayah Dhika : kau dimana? Kenapa jam segini belum pulang?

Dhika: ah, aku lagi dijalan ayah.ada apa?

Ayah Dhika: cepatlah pulang.Ibu mu sakit.

Dhika: ah iya. aku pulang. *matiin hape, lirik ke gedung itu lagi* Tck. *Melangkah pergi*



-……-

#NextDay


Dhika: *turun dari motor*

Sissy: ah, pagi~ *senyum*

Dhika: *senyum* pagi.

Sissy: mau kekelas bareng?

Sissy: baiklah. *senyum*



*suara motor lewat*

Dhika: *terdiam*

Mila: *turun dari motor*

Deny: *nahan tangan mila* nanti aku tidak bisa jemput. Mungkin juga tidak bisa mampir.

Mila: benarkah?

Deny: *senyum, acak acak kepala mila lembut* tenanglah. Aku sudah katakan pada mereka untuk tidak menyentuhmu.

Mila: *senyum* Pergilah,kak..

Deny: *senyum, cium puncak kepala mila lembut* Aku mencintaimu. *lajuin motor*

Mila: *natap motor menjauh*

**A.N : jd Deny itu ceritanya yg dulu nolong Mila, Deny tau kalo Mila ga punya keluarga lagi jadi dia terpaksa membawanya di PUB milik bibinya. Sebenarnya Deny gak mau nitipin Mila di tempat begituan,tp mau gimana lagi. Tapi Deny janji, kalo suatu hari nanti dia mau ngeluarin Mila dari situ dan dia berniat menikahi mila walau selama ini mila hanya menganggapnya kakak.


Sissy: dasar wanita jalang.

Dhika: hmm?

Sissy: lebih baik kau tidak usah dekat dengannya.

Dhika: kenapa?

Sissy: Tck. Dia itu tinggal di tempat pelacuran. Kami saja bingung kenapa dia masih bisa bersekolah disini.

Dhika: *nerawang, natap punggung mila*

Sissy: *nyenggol lengan dhika* Heyy~

Dhika: *tersadar* ah, maaf. Kau bilang apa tadi?

Sissy: kau mau sampai kapan berdiri disitu?

Dhika: oh iya. *senyum, melangkah masuk*


-….-


Mila: *masuk kelas*

Dhika: *senyum lebar* haii~

Mila: *terdiam, duduk di bangku*

Dhika: ah, bagaimana? kau semalam sampai dengan selamat?

Mila: *nyusun buku* kau melihatku sekarang ada disini kan?

Dhika: hehe~ ah ya. Aku belum tau namamu..

Mila : Mila Jung.

Dhika: eh nama yang bagus. o! Jung? apa kau punya darah orang korea?

Mila: *terdiam* begitulah *lanjutin nyusun buku*

Dhika: ah ya kau ini..

Mila: kalau kau tidak berhenti berbicara juga, maka aku akan pindah dari tempat duduk ini.

Dhika: tapi kan..

Mila: *bangkit berdiri*

Dhika: *nahan tangan mila* oke oke. baiklah. Aku akan berhenti bertanya.

Mila: *hela nafas berat, kembali duduk*

-….-


Drrtt.Drrtt..
Mila: *keluar kelas, ngangkat telpon* ini aku.

Deny: sedang apa hmm?

Mila: aku baru mau pulang.

Deny: *hela nafas berat*

Mila: kenapa?

Deny: Sial. Aku benar benar merindukanmu.

Mila: *ketawa pelan* sudahlah. kakak fokus kerja saja. Tidak usah mengkhawatirkan aku, oke?

Deny: ha~ baiklah. Aku tutup ya?

Mila: iya~ PIP. *natap ponsel*



BYYUURRR!!


Mila: *kaget, terdiam* Haahhh~

Dhika: *ngasih jaket, makein ke pundak mila*

Mila: *kaget*

Dhika: haahh~ mereka ini kenapa sih? Iseng sekali.

Mila: *lepasin jaket* pergilah.

Dhika: Tck. Kau benar benar mau pergi dengan pakaian begini?

Mila: *angguk angguk* aku sudah biasa seperti ini. *melangkah pergi*

Dhika: *nahan tangan mila* mereka bisa memikirkan hal yang macam macam tentangmu gadis bodoh!

Mila: *narik tangan, natap dhika tajam* kau tidak tau apa apa.

Dhika: aku memang tidak tau. Dan aku ingin tau itu darimu.

Mila: kau tidak perlu tau. *melangkah pergi*

XX: *natap badan kamu yang sudah berbentuk* Suuiiitttt~ semalam berapa ini?

Mila: *terdiam*

XX: *narik tangan mila* kalau disentuh aja mungkin sedikit murah kan? *raba pinggang mila*


BUAK! BRUAK!


Dhika: *mukul perut XX* Sialan. Tidakkah kau bisa menghargai orang? SHIT!

BRUAK!


XX: *melangkah pergi*



Dhika: *natap mila tajam* begitu yang kau bilang sudah biasa ha? jadi kau sudah terbiasa digoda seperti itu ha?

Mila: bukan urusanmu.

Dhika: Sekarang jadi urusanku! *narik tangan mila, meluk mila erat*

Mila: LE.. LEPASKAANNN!!! *berontak*

Dhika: Tidak… kau sudah seenaknya merasuki jiwaku, maka tidak akan kubiarkan kau pergi seenaknya.

Mila: *terdiam*


Dhika: *natap kedua mata mila lembut* aku tidak peduli siapa kau dan apapun kau, tapi yang aku tau sekarang.. Aku menyukaimu!! Aku menyukaimu sampai aku tak tau harus berbuat apa. Siapapun kau darimana kau berasal bahkan aku tidak mempermasalahkannya. Kau tau *pegang tangan Mila* kau tau aku merasa bukan diriku sekarang, aku merasa kalau aku adalah orang lain jika melihatmu, akuu…

Mila : *lepasin tangan dhika* tak usah pedulikan aku, maaf~ *langkahin kaki, pergi menjauh*

Dhika : *meluk mila dari belakang* sudah kubilang aku menyukaimu. Kau bahkan tidak memberiku kesempatan? Aku tidak tau apa aku akan seperti ini terus.*eratin pelukan*

Mila : *lepasin pelukan, melangkah pergi* maaf~

Dhika : Apa hanya ini yang ku dapatkan?

Mila : *hentiin langkah,terdiam*

Dhika : besokpun aku akan mengatakan hal yang sama! Tak peduli berapa banyak kata maaf yang kau ucapkan.. *melangkah pergi*

Mila :*masih terdiam, air mata keluar dr pelupuk mata* dasar bodoh! *usap air mata, melangkah pergi*





***


-Mila’s Room-


Mila : *duduk di sudut kasur,ngambil kancing baju dhika,nangis* 

**A.N : jadi gini pas kejadian dhika meluk mila kan si Mila ngelepasin pelukannya kasar sampe-sampe ga sengaja ngeraih seragam dhika yg tanpa dhika sadari kancingnya lepas, tadinya mila mau ngembaliin, tp berhubung suasananya mencekam*? Jd dia urung..

Mila : *mandengin kancing* kau bodoh!  Bagaimana bisa kau memperlakukanku seperti ini, jelas-jelas aku selalu kasar padamu, jelas-jelas aku selalu acuh padamu, orang macam apa kau ini hah? (jd ceritanya dia ngomong ke kancing -______-)

Mila : aku menyukaimu bodoh, aku juga menyukaimu. tapi kau kan tau semua orang membenciku. Aku hanya tak mau kau jadi ikut dibenci mereka karena terus terusan menolongku... Ah, sepertinya aku akan gila jika terus berbicara dengan kancing ini. *rebahin badan dikasur, narik selimut*

Mila : Aku senang jika kau mau terus disampingku, menolongku setiap waktu, dan aku bersyukur kalau itu kau orangnya dan bukan orang lain..*cium kancing, naro kancing di meja,tidur*




**Sementara itu Deny melihat itu semua di balik celah pintu kamar Mila yang sedikit terbuka


Deny : *ngerasa sesek, pergi menjauh*




-KEESOKANNYA-


Mila : *bangun,ngeregangin tangan* eungggh~

Mila : *ucek2 mata* eh,apa nih..

Deny : itu barang-barangmu.. *nyelonong masuk kamar*

Mila : Apa ada masalah dengan tempat ini?

Deny : *duduk di samping mila,elus pundak mila lembut* justru kau yg jadi masalahnya. Pergilah, ini bukan tempatmu.

Mila : Tapi ini..

Deny : Pergilah dan temukan kebahagiaanmu..bukankah kau bilang kau juga menyukainya eoh?

Mila : *natap deny* Apa kau mendengarnya semalam?

Deny : Kalo iya kenapa? Bukankah bagus jika aku mendengarnya. aku melepasmu, jadi pergilah.. *bangkit berdiri*

Mila : Tapi kau bilang kau bahagia jika denganku..

Deny : Tapi kau tidak bahagia jika denganku. Aku sudah merelakanmu,jadi tenang dan pergilah. Semoga kau bisa menemukan kebahagiaanmu nantinya..

Mila : Tapi aku..

Deny : Pergilah.. apa kau ingin melihatku menangis disini?

Mila : *nahan nangis,kemasi barang* Terima kasih.. Terima kasih banyakk *melangkah pergi, nangis*




**DI SEKOLAH**


Dhika : *masuk kelas,naro tas di laci,kaget* e! apa ini *mungut kertas dari laci*


            “Temui aku di taman belakang sekolah. oiya, harus sudah sampai sini 10menit setelah kau membaca surat ini, jika tidak aku akan mengatakan ‘MAAF’ tepat dikupingmu..”


Dhika : Mila? *bangkit berdiri,lari sekenceng-kencengnya*



-Taman Belakang Sekolah-


Dhika : hosh…hoshh *duduk di samping mila,pegang dada* jadi benar kau yg menulis ini huh? Hoshhh.. *megap2*


Mila : jam berapa kau membaca suratku tadi?

Deny : sepertinya jam tujuh. Kenapa? Hosh hosh..

Mila : Berarti kau terambat 2menit *nyodorin hp yg nampilin widget jam 07:12*

Deny : Apa kau selalu seperti ini? Menyebalkan.

Mila : Sudah tau menyebalkan,kenapa masih lari kesini juga?

Dhika : Berapa kali aku harus katakan, karna aku menyukaimu.. ‘tak peduli dimanapun kau, jika kau menyuruhku menemuimu, aku akan berlari dan menemukanmu’ (batin dhika)


DEGG!

Mila : *nelen ludah berat* bisa kau mengatakannya sekali lagi. *natap dhika lembut*

Dhika : yang mana? Aku menyukaimu?

Mila : Bukan!! Yang kau bilang kalau kau akan berlari menemukanku tak peduli dimanapun aku berada..


DEG DEGG!!

Dhika : kau mendengarnya?

Mila : *angguk-angguk*

Dhika : walaupum kau sudah mendengar bahkan itu dari dalam hatiku, aku tau kau hanya akan membalas Maa,,

Mila : Aku menyukaimu!!

Dhika : *kaget* e!

Mila : Aku bilang aku juga menyukaimu bodoh!! Maaf, karena selama ini membuatmu seperti orang bodoh yang selalu mengejarku.. maaf~ *nundukin wajah,nangis*

Dhika : *peluk mila erat* Aku janji tidak akan membuatmu menyesal karena menyukaiku.


                  Terima kasih karena telah menyukaiku…



 -END-


Sabtu, 16 Agustus 2014

[FF] Don't Breaking My Heart 'Part 1'






Title : Don’t Breaking My Heart/Part 1


Author : Han Sung Mi a.k.a Tania Utami B.A’s maknae


Cast :  - Cho Kyuhyun

-         Choi Yiwon
-         Choi Siwon
-         And other super junior member



Genre : Romance , Comedy, absurd *?





                                      -HAPPY READING-





HARI PERTAMA SEKOLAH.....



Kriiiiiing Kriiiingg,.,..



Alarm Yi Won berdering kencang,tapi karena mungkin ini hari pertamanya sekolah dia masih enggan untuk beranjak dari kasurnya,cukup lama alarm berdering hingga akhirnya seseorang menyadari ada  goncangan dari kamar Yi Won (akibat getaran alarm yg bergetar dengan getaran 5,5 SR) 

“Yi Won chagi, bangun dong .kamu engga mau terlambat di hari pertama masuk sekolah kan ??”
Teriak Teukie eomma dari balik pintu kamar Yi Won.

“aduuuh,, 5 menit lagi ya eomma..” tawar Yi Won
“engga bisa chagi,ini udah jam setengah tujuh,nanti kamu di tinggal siwon oppa loh .”
“iyaa aku bangun ,,”



#Yi Won POV

Secepat kilat aku menyibakan selimutku dan langsung menyambar gagang pintu kamar mandi yg berada tak jauh dari kasurku.
Apalagi yang aku kerjakan jika bukan memburu waktu,apalagi eomma sudah bilang ‘nanti kamu ditinggal Siwon oppa loh’. 
Aigoo..sungguh aku tak mau berurusan dengan si Kuda itu,uups maksudku Choi Siwon oppa.

Entahlah bagaimana orang-orang menilaiku,aku sungguh berbeda dengannya.

Choi Siwon,dia memang memiliki segalanya.Ketampanannya yang di atas rata-rata,IQ-nya yang mencapai 137,pemegang sabuk hitam taekwondo,si pemilik otot yang errrr~.

sedangkan aku,Choi Yi Won si...ah aku bahkan malas membicarakan diriku sendiri.

                                                             ***




*a few minutes later*

“kau terlihat manis Yi Won. ah tidak,tepatnya sangat manis” gumamku di depan cermin.

Ku rapikan seragamku dan segera ku ambil tas yang tengah bertengger di atas meja . Segera aku melesat ke lantai bawah yang sudah pasti semuanya tengah menungguku di meja makan.



                                                                  ***


“Selamat pagi semua...” sapaku dengan di barengi senyum yang begitu manis menurut diriku sendiri.

Kulihat siwon oppa yang tengah memakan roti selai mocca kesukaannya,dan appa eomma yang sedang berbincang kecil di tengah suasana sarapan pagi itu.

“selamat pagi chagi-ya..” balas appa dan eomma 

“cepat duduk nanti kamu terlambat.” Lanjut eomma
Langsung saja kududuki kursi kesayanganku,tepat di samping kiri kursi siwon oppa.


“SELAMAT PAGI KUDA PONII~...” teriakku tepat di kuping Siwon oppa.

“ya~  kau mengacaukan pendengaranku,dasar Labu tembem.” Protes Siwon sambil mengusap-usap kupingnya yang 100% pasti panas.

“salah sendiri. Kenapa tak membalas sapaanku ?.apa salahnya bilang ‘selamat pagi  juga adikku yang paling cantik .” kataku sambil memainkan kedua alisku.

“Baiklah.. Selamat pagi adikku yang paling cantik,apa kau sudah puas? oke,kita berangkat sekarang.kajja..” Ucap si kuda sembari mengambil jaketnya yang tentu saja di barengi dengan senyum evilnya. 

“YAAA~apa kau bercanda? aku kan sama sekali belum makan.” protesku sembari memandangi punggung si kuda yang telah berjalan mejauh.

"YAAAAA~~"  aku meneriaki oppaku yang memang pagi itu benar-benar menjengkelkan.
tidak ada balasan darinya, dia hanya terus melangkahkan kakinya dan sesekali melenggangkan tangannya enteng tanpa beban.


“eomma appa aku pergi ,aku sayang kalian....” 

Ku cium pipi kedua orang tuaku ,setelah itu ku ambil roti dari tangan  appa yang sebelumnya telah di olesi selai.Aku tak mau terlambat hanya karna si kuda berotot itu.

“hati-hati chagi...” ucap eomma.

Aku hanya melambaikan tangan tanpa menoleh kebelakang


.
Segera ku kejar punggung yang tadinya sempat kulihat sebelumnya.


Hawatir?

tentu saja aku sangat hawatir,bagaimana tidak,ini hari pertamaku masuk sekolah setelah liburan semester.
Dan yang lebih membuakku hawatir itu adalah jam pertamaku,Matematika.ah tidak ,lebih tepatnya aku menghawatirkan nasibku jika terlambat di jam Kyu Hyun Sonsaengnim.


7 kali aku terlambat di jamnya,dan apakah kalian tau apa hukumannya? Mencarikan kaset game keluaran terbaru.Ah,sungguh  menyebalkan.
                                                         ***


“Hei Labu,cepatlah sedikit.” Teriak seseorang dari balik kaca kemudi.
“iyaaa. . .” jawabku cepat.

#Yi Won POV end


*****


@Neul Paran High School

#Author POV

 Ding Dong.. Ding Dong...


Bel tanda masuk telah berdering,terlihat anak-anak termasuk.

Yi Won berlari sekencang mungkin mencoba menerobos gerbang yang hampir tertutup total.

Senin,ini memang hari senin dan mau tidak mau semua siswa harus sudah berkumpul di lapangan tengah yang sekaligus di jadikan sebagai lapangan upacara.

                                                                     ***

“Hosh..hosh..hosh. ..”


Dengan raut wajah yang bisa dibilang ‘awut-awutan’ dan juga nafas yang terengah-engah Yi Won memasuki kelasnya.

langkahnya yang terpontang panting akibat lari marathon dari gerbang sekolah membuat Min Ji segera menghampirinya.Ya, Min Ji adalah teman kecil Yi Won sekaligus teman satu bangkunya.


“Yi Won-ah,, kau tak apa ?” ucap Min Ji yang langsung menghampiri sahabatnya itu.

“Ne, aku tak apa. Ayo cepat kita ke lapangan,sebelum Hee Chul sonsaengnim itu mengamuk.”
“hah,dasar aneh.”

 Min Ji hanya geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya dan segera menyusul Yi Won yang sudah berlari mendahuluinya.





***


Upacara telah usai,semua siswa berhamburan kembali ke kelas masing-masing.

Yi Won dan Min Ji sudah sampai di kelas mereka.

Seperti biasa,sebelum upacara usai mereka berdua sudah mengambil ancang-ancang untuk lari sebelum semua murid berhamburan, tentu saja agar mereka sampai dikelas lebih dulu dari yang lain.

Dan barulah pantat mereka mendarat di kursi, Min Ji  langsung membuka pembicaraan pergosipan mereka.

"Yi Won-ah, apa kau tau gosip terhangat sekarang?" 

Yi Won memutar kursinya menghadap Min Ji,begitupun Min Ji yang seakan tertarik magnet Yi Won dan langsung memutar kursinya menghadap Yi Won.

Suasana kelas saat itu sungguh hening,kecuali dua siswa ratu gossip ini, mulut mereka yang terus membicarakan hal hal yang yang sedang panas di bicarakan di kalangan siswa-siswi di sekolah mereka.

“Yi Won-ah,,apa kau sudah mendengarnya?” tanya Min Ji membuka dunia pergosipan mereka.
“apa? “ jawab Yi Won penasaran. kali ini yi won menopangkan  kedua tangan di dagunya.

“Kabarnya ada guru baru.Dan yang lebih menghebohkan dia lebih ganteng dari Kyu Hyun sonsaengnim.”

“ Ah~ itu tidak mungkin.. eh,ngomong-ngomong kau menguping dari kakak kelas yah.”

“tentu saja.karena berita-berita dari kakak kelaslah yang selalu aktual,tajam,dan terpercaya.”

“haha,, kau bahkan lebih mirip presenter infotainment.”




Cklekk…

Pintu kelas terbuka,sedetik kemudian perbincangan mereka telah usai ,berhubung Kyu hyun sonsaengmin sudah datang dan mereka langsung menutup rapat mulut mereka. membalikkan badan ke posisi sebagaimana mestinya.


“Baik,kita langsung mulai saja pelajaran pertama kita.Buka buku kalian!!”  Kyu Hyun membuka pelajarannya.

“Baik KyuNim..” jawab murid-murid serentrak tanpa protes.




*SAAT PELAJARAN...


Seseorang tengah berjalan di koridor sekolah tepatnya di depan kelas Yi Won. Seluruh siswa beralih memandangi sosok itu,begitu pula dengan Min Ji.Tapi tidak dengan Yi Won,dia tengah asik dalam dunianya,tidur cantik saat pelajaraan.


“ppsst..psst...Yi Won itu orang yang ku maksud..Yiii...yaaa~ CHOI YI WON !! “ Min Ji yang awalnya hanya berbisik kini berujung pada teriakan maut tepat di kuping si ‘kentang bodoh’ 


aduh kenapa sih? ada apa? Kenapa kau begitu berisik...” Yi Won berusaha bangkit sambil mengucek ngucek matanya.


“Itu guru baru yang ku maksud !!” Min Ji langsung mengarahkan muka Yi Won kepada sosok itu.

“Uwaaaaa...BENAR !! DIA LEBIH GANTENG DARI KYUNIM !!” Teriak Yi Won tanpa mempedulikan seisi kelas. 

Sedetik kemudian Min Ji langsung menepuk jidatnya sendiri,frustasi.



“HAHAHAHAH......”

Seisi kelas sontak bergemuruh mendengar ucapan Yi Won yang sangat teramat polos.

Yi Won hanya menyambutnya dengan nyengir+garuk kepala..



“CHOI YI WON,APA KAMU SUDAH BOSAN DENGAN PELAJARAN SAYA?” Kyu Hyun yang merasa namanya kena sebut langsung mengamuk.


“aah~KyuNim cemburu yah?” goda Yi Won.

“APA KAU SUDAH BOSAN DENGAN PELAJARAN SAYA NONA CHOI ??” gigi-gigi Kyu Hyun mulai bergemletuk.

“Tentu saja tidak,mana mungkin saya bosan dengan pelajaran Matematika.Apa lagi ada KyuNim sebagai guru pengajarnya^ ^”


“pulang sekolah kau harus mengambil hukumanmu di ruang guru.mengerti? sekarang kita lanjutkan pelajarannya..


“Baiklah Sem..”  Jawab Yi Won tanpa protes.




***


Seusai sekolah Yi won bermaksud menghampiri Kyu Hyun di ruang guru untuk mengambil hukumannya.Tapi tanpa di sengaja dia melihat Kyu Hyun yang tengah berduaan dengan Bu victoria.

Bukan hanya itu, ia melihat tangan bu Victoria yang hendak menggapai pundak kyuhyun,
Sebenarnya Yi Won berniat untuk menghampiri keduanya,tapi entah kenapa hatinya berkata lain.

Yi won menutup mulut dengan tangannya, seakan menahan sakit hati yang ia rasakan
“ kenapa ini? Rasanya,kenapa sungguh sakit “ pekik Yi Won dalam hati.

Yi Won perlahan memundurkan langkah kakinya,tapi sepertinya hari itu adalah hari sialnya, kaki kirinya menabrak tong sampah yang memang di letakkan di samping pintu.


“Ah sial!”



Kyu Hyun menoleh ke arah pintu kantor, dan segera menepis tangan Victoria yang memang  sebentar lagi sudah mendarat mulus di bahu kyuhyun, kyuhyun mengakhiri perbincangannya dengan Victoria, ia menyeret kakinya mendekati sumber suara..


Disisi lain Yi Won gelagapan, sesegera mungkin dia melangkahkan kaki menjauh dari tempat kyuhyun berada. Tapi memang kenyataannya, hari itu memang hari sialnya. Dia menabrak Min Ji, teman sekelasnya dan jatuh tersungkur dilantai.



-TBC-